Ber4 Berbagi Pengalaman Sebagai Content Creator dan Impresi Terhadap Samsung Seri A
Buka puasa sembari berbagi pengalaman sebagai content creator adalah ide dasar acara bertajuk “Content Creation in Live Generation” ini. Acara ini dimotori empat nara sumber utama, yaitu Dedy Irvan (JagatReview), David Brendi (Gadgetin), Wisnu Kumoro, dan Ario Pratomo (Sheggario) yang hadir dengan nama Ber4 (BerEmpat).

Keempatnya berbagi hal-hal unik seputar pengalaman mereka dalam dunia content creation. Acara ini didukung oleh Samsung dan diadakan di restoran Akademie, Bendungan Hilir, Jakarta, 18 Mei 2019. Tak kurang dari 60 peserta terpilih, menghadiri acara ini.
4 Content Creator, 4 Pengalaman Berbeda
Acara diawali oleh Wisnu Kumoro yang berbagi pengalaman tentang pengembangan dirinya sebagai content creator. Keragaman kreativitas yang diupayakannya, menjadi pokok pembahasan. Mencoba banyak hal untuk memperkaya wawasan dan terus kreatif dalam berkarya adalah pesan yang dibawakannya. Seorang content creator seharusnya mencoba banyak hal dan tidak terpaku pada 1 topik atau 1 jenis konten saja.

Pembicara kedua adalah David Brendi (Gadgetin). Berbagi mengenai upayanya dalam mengembangkan kanal Youtube Gadgetin dengan pesat, hingga bisa mencapai 2 juta subscriber dalam waktu relatif singkat. David membahas mengenai statistik Youtube, algoritma, dan upaya apa saja yang bisa dicapai agar video di Youtube bisa menarik penonton banyak dan menghadirkan subscribers. Pembahasan mengenai clickbait dan pilihan topik menjadi hal paling seru dalam presentasi David.

Acara kemudian berlanjut dengan paparan Ario Pratomo, atau yang kerap dikenal dengan nama Sheggario. Content Creator yang satu ini unik karena termasuk salah satu yang paling sering berkolaborasi dengan brand. Ario bahkan tergolong sangat sering diundang untuk meliput acara-acara di luar negeri. Padahal, subscriber Youtube-nya “hanya” 20K, Instagram follower 20K, dan Twitter follower juga 20K. Sheggario memperlihatkan bahwa berkonsentrasi pada impact atau dampak konten bisa lebih penting dibandingkan berkonsentrasi pada jumlah subscriber/follower saja. Sebagai catatan, Ario memang terkenal sebagai content creator yang dianggap paling efektif untuk kalangan A+ (baca: ekonomi kuat).

Sebagai penutup, Dedy Irvan (Jagatreview) berbagi mengenai adaptasi. Pembahasannya berawal dari pengalaman pribadinya yang berkiprah di dunia review sejak tahun 1999 di sebuah majalah komputer terkemuka saat itu. Mengikuti perkembangan dari masa media cetak ke maraknya website (dengan mendirikan Jagatreview), hingga beradaptasi mengalihkan konten dari tertulis ke video (Youtube). Inti pembahasan ini adalah content creator harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perkembangan media yang populer. Cara beradaptasi dengan berupaya relevan selama 20 tahun di dunia media review, menjadi acuan di sini.

Keempat nara sumber pun berkesempatan berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam pengujian Samsung Galaxy Seri A 2019. Mulai dari sambutan yang positif terhadap perubahan yang dilakukan Samsung terhadap Seri A tahun ini, pengalaman penggunaan, hingga Samsung Pay pun dibahas oleh keempatnya.
Bonus: Mencicipi Semua Samsung Seri A 2019
Didukung oleh Samsung, membuat acara ini menghadirkan sebuah keunikan tersendiri bagi para pesertanya. Tersedia setidaknya 20 unit Samsung Galaxy Seri A yang bisa dicoba secara langsung oleh para peserta acara. Mulai dari Samsung Galaxy A10, A20, A30, A50, bahkan A70 terbaru pun ada di acara ini.

Para peserta tampak banyak yang mencicipi jajaran smartphone terbaru Samsung tersebut. Uniknya, dari pantauan kami, banyak peserta yang tampak tertarik pada Samsung Galaxy A30. Perpaduan kelengkapan sensor, penampilan, dan terutama layar Super AMOLED FullHD+ dengan harga termurah untuk seri A 2019 ini, mungkin yang membuatnya jadi primadona. Sementara itu, kami juga melihat bahwa Samsung Galaxy A70 memperoleh perhatian yang cukup banyak, mungkin karena smartphone ini adalah yang paling akhir diluncurkan oleh Samsung.
Seru hingga Akhir

Acara ini berlangsung dengan seru. Para peserta berebut melemparkan beragam pertanyaan terkait content creation kepada keempat nara sumber. Memang, tidak semua penanya bisa diakomodasi karena terbatasnya waktu. Akan tetapi, sembari berbuka dan bahkan setelah berbuka, para nara sumber masih tak berhenti berbincang secara ‘casual’ dengan para peserta acara. Hal ini membuat acara seakan susah berakhir, karena keseruan berlanjut bahkan hingga acara resmi berakhir.

Setelah puas bertanya-jawab dengan para nara sumber (dan berfoto bareng), peserta pun berangsur meninggalkan lokasi acara. Terlihat wajah-wajah ceria saat mereka pulang, atau mungkin “lanjut” ke tempat nongkrong lain? Secara keseluruhan, acara ini terlihat sukses dalam berbagi pengalaman ke para peserta. Semoga saja acara ini dapat dilanjutkan, atau diperbesar agar bisa menampung lebih banyak peserta di kesempatan lain, ya.