Huawei Perkenalkan Harmony OS dan EMUI 10 di Indonesia
Huawei memperkenalkan Harmony OS kepada awak media di tanah air. Sebelumnya tim JagatGadget juga sempat menghadiri acara peluncuran Harmony OS di markas Huawei di China. Adapun Harmony OS adalah sistem operasi garapan Huawei yang diklaim sebagai sistem operasi yang ringkas, fungsional, aman dan juga memiliki kompatibilitas yang luas. Harmony OS dipersiapkan Huawei untuk menyambut era 5G dan IoT yang akan membutuhkan ekosistem software yang lebih kompleks.
Adapun Harmony OS memiliki empat pilar utama yang menjadi keunggulannya. Antara lain yaitu Seamless, Smooth, Secure dan Unified. Seamless, dimana Harmony OS menjadi sistem operasi perangkat pertama dengan arsitektur terdistribusi, menghadirkan pengalaman tanpa batas di seluruh perangkat. HarmonyOS menawarkan wadah komunikasi bersama, manajemen data terdistribusi, jadwal tugas terdistribusi, dan peripheral virtual. Dengan HarmonyOS, pengembang aplikasi tidak perlu berurusan dengan teknologi yang mendasari aplikasi terdistribusi, menjadikan mereka mampu tetap fokus terhadap logika servis individual yang ada.
Smooth, dimana Harmony OS menawarkan performa yang lebih baik dengan mengurangi kinerja-kinerja buruk pada sistem menggunakan Deterministic Latency Engine dan Inter Process Communication (IPC) berkinerja tinggi. Deterministic Latency Engine akan menetapkan prioritas dan batasan waktu pelaksanaan tugas untuk penjadwalan di awal. Sumber daya akan cenderung mengarah ke tugas dengan prioritas lebih tinggi, mengurangi latensi respons aplikasi hingga mencapai 25,7%. Mikrokernel ini dapat membuat kinerja IPC hingga lima kali lebih efisien daripada sistem yang ada.
Secure, yaitu Harmony OS menawarkan sistem yang jauh lebih aman. Desain mikrokernel Harmony OS menggunakan metode verifikasi formal untuk membentuk kembali keamanan dan kepercayaan dari bawah ke atas di Trusted Execution Environment (TEE).
Unified yaitu ekosistem Harmony OS lebih mudah beradaptasi dengan perangkat. Didukung oleh IDE multi-device, kompilasi multi-bahasa, dan perangkat arsitektur terdistribusi, HarmonyOS secara otomatis beradaptasi dengan kontrol dan interaksi tata letak layar yang berbeda, mendukung kontrol “swipe and drop”, serta pemprograman visual yang berorientasi pada peninjauan. Dengan IDE multi-device, pengembang dapat membuat kode aplikasi mereka sekali dan menyebarkannya di beberapa perangkat, menciptakan ekosistem yang terintegrasi erat di semua perangkat pengguna.
Huawei memiliki setidaknya 3 tahun untuk roadmap awal implementasi Harmony OS. Di tahun pertama yaitu 2019, Harmony OS akan digunakan pada perangkat-perangkat smartTV. Tahun berikutnya yaitu 2020, OS ini akan digunakan pada perangkat PC inovatif, Smart watch dan juga Smart Band. Sedangkan di tahun 2021 dan 2022 akan diimplementasi pada Speaker/Headset dan VR Glasses. Roadmap tersebut dibuat oleh Huawei agar untuk membangung ekosistem Harmony OS lebih awal. Sehingga perangkat yang didukung akan tersedia lebih banyak, sebelum nantinya digunakan pada perangkat smartphone.
Huawei sendiri belum berencana merilis Harmony OS untuk perangkat smartphone mereka, karena para pengguna Huawei saat ini masih sangat lekat dengan sistem operasi Android. Namun jika harus “meninggalkan” sistem operasi buatan Google tersebut, Huawei mengatakan akan siap untuk segera bermigrasi ke Harmony OS.
Dalam kesempatan yang sama, Huawei juga memperkenalkan custom OS mereka yaitu EMUI 10. EMUI 10 membawa tiga peningkatan antara lain desain UX, pengalaman terbaik untuk semua skenario, dan standar baru untuk operasional yang mulus.
Huawei ingin meluruskan pandangan masyarakat yang selama ini menilai EMUI hanya sekedar tampilan user interface dengan basis Android. EMUI disebut Huawei sebagai custom UI, karena pengembanganya menjangkau seluruh level dalam sistem. Huawei mengubah berbagai aspek mulai dari tampilan, intuisi penggunaan hingga sistem keamanan.
EMUI 10 akan mulai diluncurkan secara global di bulan September mendatang dalam versi beta, secara bertahap di semua negara termasuk Indonesia