ByteDance Akuisisi Perusahaan Headset VR Pico
ByteDance, perusahaan induk dimana TikTok bernaung, baru saja melakukan kesepakatan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan headset VR bernama Pico. Pico sendiri disebut-sebut sebagai salah satu saingan utama HTC dan Oculus, dengan beberapa produk VR yang telah diluncurkannya seperti Pico Goblin 2 dan Pico Neo 2.
Angka yang disodorkan oleh ByteDance dalam akuisisi tersebut yaitu sebesar 5 milar Yuan atau sekitar Rp. 11 Triliun. ByteDance mengemukakan bahwa Pico memiliki teknologi hardware yang komperhensif serta tim riset dengan keahlian mendalam, dan ini memiliki potensi yang besar untuk membawa perusahaan ke industri VR.
Baca Juga: Facebook meluncurkan aplikasi VR Meeting Horizon Workroom

Belum ada informasi, apakah ByteDance akan segera meluncurkan produk dan platform berbasis VR dalam waktu dekat. Namun ByteDance menegaskan bahwa akusisi ini merupakan strategi perusahaan dalam melakukan investasi jangka panjang. Apalagi beberapa perusahaan besar seperti misalnya Facebook, telah gencar melakukan inovasi di bidang VR.
Baca Juga: TikTok Prediksi Konsep Shoppertainment Mendominasi Periode Mega Sales
Pico sendiri telah berdiri sejak 2015 silam, dimana perusahaan ini memiliki sekitar 300 orang karyawan, yang berkantor di China, AS, Jepang, Korea Selatan dan Spanyol. Beberapa produk headset VR garapan Pico telah memiliki fitur 4K display dengan refresh rate hingga 90Hz, juga dilengkapi kontroler khusus bagi pengguna.
Setelah akuisisi, nantinya Pico masih terus berfokus pada layanan untuk para penggunanya saat ini. Pico sendiri memang saat ini baru hanya mendominasi di pasar Asia, khususnya China.
Namun, bukan tidak mungkin, setelah di akusisi oleh ByteDance, produk platform VR ini akan dapat dipasarkan lebih luas lagi ke seluruh dunia. Atau bisa saja, nantinya ByteDance akan memasukan teknologi VR dari Pico ke platform sosial media terbesar miliknya saat ini yaitu TikTok.