Bagaimana Sih Cara Kerja Fitur Sleep Tracker di Smartwatch/Smartband?

Author
Irham
Reading time:
September 16, 2023

Kita cukup familiar dengan fitur Sleep tracker belakangan ini, dimana fitur ini sudah banyak hadir di beberapa perangkat smartwatch dan smartband. Lewat fitur ini, pengguna bisa memonitor kualitas tidur mereka, seperti durasi tidur, kualitas tidur dan sebagainya.

Tapi pasti kita juga penasaran, sebenarnya seperti apa cara kerja dari sleep tracker tersebut. Lalu bagaimana sleep tracker bisa mengetahui secara pasti kalau seseorang sudah tertidur atau masih dalam keadaan bangung?

Huawei Sleep Tracker

Nah, dalam kunjungan kami ke markas Huawei di Shenzen, China kali ini kami juga berkesempatan mewawancara Gong Yuansong, Vice President of Smart Wearables and Health Product Line, Huawei Consumer Business Group. Salah satu yang dibahas yaitu soal Sleep Tracker tersebut.

Menggunakan Tiga Sensor

Dalam sesi tersebut kami menanyakan mengenai bagaimana cara kerja sleep tracker. Apalagi Huawei juga baru saja merilis smartwatch terbaru mereka yaitu Huawei Watch GT 4, dimana smartwatch ini mengusung beberapa fitur sleep monitoring terbaru.

IMG 20230915 WA0004

Nah, cara kerja dari sleep tracker sendiri yaitu menggunakan tiga sensor yang ada pada perangkat smartwatch. Yang pertama yaitu sensor heart rate, dimana sensor ini akan mendeteksi jika detak jantung pengguna melambat, maka ini menunjukan kalau pengguna berpotensi untuk masuk ke aktivitas tidur.

Berikutnya yaitu pergerakan pengguna. Dengan beberapa sensor seperti acceleration dan gyroscope di smartwatch/smartband, akan mendeteksi jika pergerakan pengguna sangat minim, maka ini juga menunjukan kalau pengguna memasuki aktivitas tidur.

Baca Juga: Huawei Watch GT 4 Resmi Diumumkan, Makin Canggih dan Akurat • Jagat Gadget (jagatreview.com)

Dan yang ketiga yaitu sensor skin temperature. Umumnya saat pengguna tertidur, suhu permukaan tubuh mereka akan menurun. Minimnya aktivitas di tubuh membuat suhu tubuh menurun, sehingga sensor temperature juga akan mengidentifikasi kalau pengguna sudah memasuki aktivitas tidur.

Nah dari ketiga data tersebut semua digabungkan, sehingga bisa memberikan informasi terkait aktivtas tidur pengguna. Bahkan dengan menggunakan smartwatch, pengguna juga bisa mengetahui apakah masih setengah tertidur (light sleep) atau sudah tertidur lelap (deep sleep).

Hasil dari pemantauan aktivitas tidur pengguna tersebut, nantinya dirangkum dalam sebuah informasi yang ditampilkan di smartwatch pengguna – lebih detail lagi di aplikasi smartphone.

Acuan Untuk Konsultasi Medis

Lewat aplikasi kesehatan yang terintegrasi, nantinya pengguna juga akan diberikan beberapa saran atau bisa disebut sebagai sleeping coach, untuk nantinya pengguna bisa menerapkannya ke pola hidup mereka yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas tidur pengguna.

Namun meski demikian, saran-saran yang diberikan hanya yang bersifat general saja, karena untuk konsultasi lebih jauh lagi, pengguna tetap harus menemui pihak medis agar bisa mengetahui kondisi medis mereka.

Sleep tracker Huawei Health
Tampilan informasi sleep tracker di aplikasi Huawei Health

Paling tidak jika ada gejala-gejala penting semacam gangguan tidur, yang ditunjukan pada hasil pemantauan tidur tadi, bisa menjadi sedikit acuan untuk segera menemui pihak medis.

Di smartwatch Huawei GT 4 misalnya, untuk sleep tracker mereka punya fitur baru yaitu pendeteksi kondisi tidur ”Sleep Apnea.” Sleep Apnea adalah salah satu gejala yang cukup berbahaya, yaitu adanya gangguan pernafasan saat tidur. Terparah ini bisa mengakibatkan kematian karena kurangnya asupan oksigen di dalam darah, disebabkan gangguan pernafasan saat tidur tersebut.

Jadi di perangkat ini, Huawei juga memanfaatkan fitur pemantauan kadar oksigen dalam darah (SpO2) untuk mengetahui apakah ada gejala Sleep Apnea saat pengguna tertidur. Dengan mengetahui gejala tersebut, pengguna bisa segera berkonsultasi ke pihak medis untuk segera mendapatkan penanganan.

Tidur di Kondisi Tidak Standar

Saat ini sleep tracker umumnya baru bisa mendeteksi aktivtas tidur dalam kondisi yang standar, yaitu seperti layaknya kita tidur di kasur dengan posisi berbaring dan semacamnya. Sementara saat kita tertidur di kondisi yang tidak standar seperti saat di perjalanan menggunakan bis, ataupun di penerbangan, fitur sleep tracker umumnya saat ini belum bisa melacak aktivitas tidur dengan baik.

Ini dikarenakan banyak faktor yang menyulitkan untuk sensor mendeteksi aktivitas tidur. Terutama sensor gerak, karena saat pengguna tertidur di kendaraan, meskipun pengguna tertidur lelap, tapi sebenarnya banyak pergerakan yang terjadi di lingkungannya.

Menariknya Huawei saat ini juga terus mengembangkan fitur sleep tracker mereka untuk tetap bisa berfungsi melacak tidur pengguna meskipun di kondisi tidak umum tersebut. Bahkan Huawei tengah bekerjasama dengan perusahaan dirgantara di China, untuk melakukan riset agar bagaimana fitur sleep tracker tersebut bisa tetap bekerja dengan baik saat pengguna tertidur di pesawat.

Jadi, Huawei juga akan terus mengembangkan fitur-fitur pelacakan kesehatan ini, agar semakin dapat menunjang kehidupan sehari-hari penggunanya.

Load Comments

Reviews

February 3, 2025 - 0

Tes Kamera, Fitur Baru, dan Edit Video 4K60 di Samsung Galaxy S25 Ultra: MANTAP!

Setelah kemarin kami sempat memamerkan video pendek berdurasi 4 menitan…
January 28, 2025 - 0

Tes Video 8K30 Kamera Ultrawide Baru Samsung Galaxy S25 Ultra

Sudah tahu kan kalau kemarin Samsung telah resmi mengumumkan kehadiran…
January 24, 2025 - 0

Review Redmi Note 14 Pro+ 5G: Smartphone Redmi Terbaik 2025?

Ini adalah Redmi Note 14 Pro+ 5G, smartphone Redmi terbaik…
January 23, 2025 - 0

Preview Samsung Galaxy S25 & S25+: Lebih TERJANGKAU dengan Snapdragon 8 Elite

Samsung Galaxy S25 dan S25+ ini hadir sebagai smartphone flagship…

Accessories

June 18, 2024 - 0

Review Kiip TH90: Wireless Headphone Over-Ear Rp 300 ribuan, Suara Makin Lama Makin Bagus

Mencari headphone berkualitas dengan harga terjangkau sering kali menantang, tapi…
April 23, 2024 - 0

Dua Speaker Bluetooth Tahan Air Xiaomi Terindikasi Akan Masuk Indonesia

Beberapa waktu lalu Xiaomi memperkenalkan dua speaker Bluetooth untuk keperluan…
December 27, 2023 - 0

Review CMF Buds Pro: Rp 700 Ribuan, Suara Jernih dan Punya Tiga Mode ANC

Nothing memasarkan produk baru lewat sub-brand baru mereka yaitu CMF,…
September 12, 2023 - 0

Review Brica B Steady Pro Ultimate: Pakai Gimbal Smartphone untuk Apa?

Mungkin kamu pernah bertanya, untuk apa sebenarnya gimbal smartphone? Ketika datang…

Wearables

November 6, 2024 - 0

JBL Tour PRO 3 dan Live 3 Resmi Hadir di Indonesia

JBL secara resmi meluncurkan jajaran True Wireless Stereo (TWS) premium…
October 25, 2024 - 0

Review Huawei Watch D2: Bisa Monitoring Tekanan Darah Dimanapun dan Kapanpun Dengan Fitur ABPM!

Ini adalah Huawei Watch D2, smartwatch pertama di Indonesia yang…
September 25, 2024 - 0

Review Huawei Watch GT 5 Pro: Smartwatch dengan Desain Keren, Mewah, Fitur Melimpah, Baterai Tahan Lama!

Ini adalah Huawei GT5 Pro, smartwatch kelas flagship dari Huawei…
March 26, 2024 - 0

Bose Ultra Open Earbuds Resmi Rilis Indonesia, Berapa Harganya?

Bose secara resmi meluncurkan Bose Ultra Open Earbuds, perangkat true…