Berhasil Atasi Sanksi AS, Saham Mitra Huawei Alami Peningkatan
Huawei telah merilis smartphone terbaru mereka yaitu Mate 60 Pro dengan SoC HiSilicon Kirin 9000S 7nm pada akhir Agustus. Ini cukup mengejutkan dan menimbulkan banyak pertanyaan, tentunya terkait darimana SoC tersebut diperoleh oleh Huawei di tengah sanksi dari AS yang diterimanya. Beberapa nama diisukan telah membantu Huawei dalam menggarap produk barunya tesebut.

Berhasil Luncurkan Mate 60 Pro Meski Di Bawah Sanksi AS
Tapi yang cukup menarik, keberhasilan ini telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan China dalam mengatasi pembatasan akibat sanksi AS tersebut. Dilaporkan bahwa 32 perusahaan yang merupakan mitra supplier Huawei, telah mengalami peningkatan saham investasi hingga mencapai $34 miliar.
SMIC, perusahaan semiconductor yang diduga kuat memproduksi prosesor 7nm Kirin 9000s milik Huawei, telah mengalami kenaikan harga saham sebesar 12% setelah peluncuran Mate 60 Pro.
Investor juga nampaknya melihat potensi Huawei di pasar mobil listrik. Ini terlihat dari kenaikan harga saham Seres Group, mitra manufaktur Huawei di bidang otomotif. Perusahaan ini telah mengalami peningkatan harga saham lebih dari dua kali lipat.
Baca Juga: Menerka-nerka Kirin 9000s, SoC Baru Huawei di Mate 60 Pro • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Perusahaan penyedia software Isoftstone Information Technology bahkan juga ketularan sukes. Perusahaan ini juga mengalami peningkatan harga saham sebesar 60%, setelah peluncuran Mate 60 Pro.
Namun, beberapa analis menganggap minat investor terhadap aset pemasok Huawei bersifat spekulatif dan dapat berubah dengan cepat. Faktor politik juga memengaruhi minat investor, karena Huawei masih menjadi perhatian publik dalam konteks sanksi Amerika.
Tapi secara kasat mata, keberhasilan Huawei dalam mengatasi sanksi-sanksi yang diberikan pihak AS, ternyata justru telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek investasi dalam ekosistem yang terkait.