Kali ini tim Jagat Review yang diwakilkan oleh Chris lagi di Jerman, untuk menghadiri launching produk terbarunya Xiaomi! Ini dia Xiaomi 14T SERIES! Ada Xiaomi 14T dan juga Xiaomi 14T Pro. Keduanya, akan hadir RESMI ke Indonesia. Yes kalian tak salah dengar, varian Pro akan kembali hadir ke Indonesia setelah beberapa tahun terakhir absen.

Ingat ini bukan video review, ini baru video PREVIEWnya aja. Jadi belum bisa spill terlalu banyak ya di sini. Tapi yang menarik perhatian saya, katanya sih Kamera Utamanya 14T Pro mirip dengan Xiaomi 14. Dan, kabarnya, akan ada varian Storage 512 GB untuk yang resmi Indonesia.

Ini dia Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro.

Smartphone seri T terkenal sebagai Flagship Killernya Xiaomi ya. Karena bisa memberikan spesifikasi layaknya flagship tapi dengan harga yang lebih terjangkau. Belum bisa diketahui pasti mengenai harga, tapi kalau pakai ilmu kira-kira, mungkin seperti ini :

• Xiaomi 14 rilis dengan harga Rp 11.999.000
• Xiaomi 13T kemarin rilis dengan harga sekitar Rp 6.5 Juta.

Berarti Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro, mungkin akan mengisi rentang harga 6 sampai 9 Jutaan.

Paket Penjualan 

Kalau kalian lihat paket penjualan di negara lain, beberapa negara di dalam boxnya ada yang tidak dapat charger. Tapi untuk unit RESMI Indonesia, bisa dipastikan kalau Xiaomi 14T dan 14T Pro akan dapat charger di dalamnya. Terima Kasih Xiaomi Indonesia, ada treatment khusus untuk Indonesia.

14T akan dapat charger 67W, sedangkan yang 14T Pro akan dapat charger 120W.

Desain Xiaomi 14T Series

Dari segi desain, bisa kita bilang bahasa desainnya mirip sama Xiaomi 14. Yang membedakan kalau di 14T framenya polikarbonat, dan semua sisinya flat. Sedangkan 14T Pro, dengan frame dari metal. Dan dari sisi back cover ini lebih mirip Xiaomi 14 karena di sisi-sisi nya ada lengkungan yang kalau menurut saya sih ini membuat bodinya lebih nyaman di genggam.

Kalau untuk material back cover, keduanya sudah menggunakan bahan kaca. Di launching Global ini, Xiaomi menghadirkan ada 4 Varian Warna. Ada Titan Gray, Titan Black, Titan Blue, dan Lemon Green. Lemon Green agak beda sendiri karena back covernya dari vegan leather. Sedangkan yang lainnya back covernya kaca.

Varian warna yang masuk resmi ke Indonesia ada apa aja?

• Xiaomi 14T: Titan Gray, dan Titan Black.
• Xiaomi 14T Pro: Titan Gray, dan Titan Black juga.

Jadi untuk tahun ini tidak ada varian back cover leather untuk Indonesia, semuanya material kaca. Harusnya sih material kaca ini membuatnya lebih baik dalam urusan penyebaran panas ya ketimbang leather.

Dimensi

• Xiaomi 14T: 160.5mm x 75.1mm x 7.80mm
• Xiaomi 14T Pro: 160.4mm x 75.1mm x 8.39mm

Berat

• Xiaomi 14T: 195g
• Xiaomi 14T Pro: 209g

Bodinya sudah tersertifikasi IP Rating IP68, baik yang 14T ataupun 14T Pro. Dari segi desain sudah terasa flagship banget ya

Sisi-Sisi Smartphone

Sisi Kanan: ada tombol power, lalu tombol volume up/down

Sisi Atas: Ada dua buah microphone, dan ada IR Blaster

Sisi Kiri: Kosong

Sisi Bawah: SIM Tray DUAL SIM, tidak ada slot MicroSD.

Selain slot sim fisik, smartphone ini juga mendukung eSIM. Jadi sudah sangat kekinian ya, biasanya kita baru bisa dapet teknologi ini di smartphone 10 juta ke atas.

Selama saya di Berlin, Xiaomi 14T yang saya gunakan juga sudah menggunakan eSIM ya. Speed internet di berlin ini juga cukup kencang, saya dapat koneksi 5G dan speednya kurang lebih segini. Di sebelah slot SIM ada microphone, USB-C 2.0, grill speaker stereo bagian bawah.

Selain dimensi, material, dan bobot, baik 14T dan 14T Pro punya komponen yang mirip di sisi-sisinya.

Sisi Depan:

Layar 

• 6.67″ CrystalRes AMOLED
• Resolusi 1.5k (2712 x 1220 piksel)
• Gorilla Glass Victus
• Brightness diklaim 4000 nits untuk Peak Brightness
• Refresh Rate layar ini up to 144Hz, adaptive dari 60-144Hz.
• Touch sampling rate nya diklaim up __ Hz
• Di sini juga terdapat fitur Always on Display, dan beneran bisa diatur selalu menyala, bukan 10 detik doang.

Menariknya lagi di sisi layar ini ada In-Display Fingerprint Scanner, jadi sudah sangat kekinian. Ngomongin bezel layar, ini sudah terhitung sangat tipis dan simetris di seluruh sisinya. Baik 14T dan 14T Pro, keduanya punya spesifikasi layar yang mirip ya.

Lanjut kita ke atas layarnya, terdapat earpiece untuk nelpon, dan Kamera Selfie 32 MP, f/2.0, Fixed Focus Video Recording up to 4K 30 FPS dan 1080p 60 FPS juga bisa. Ini peningkatan yang cukup drastis, karena 13T dulu selfienya mentok di 1080p 30 FPS aja.

Lagi-lagi, kamera selfie 14T dan 14T Pro sama ya. Perbedaan besar ada di kamera utamanya, kita mulai dari 14T Pro dulu.

Beralih Sisi belakang:

Ada modul triple camera + satu LED Flash.

Untuk kameranya terdiri dari:

Kamera Utama 50MP

• Sensor Light Fusion 900

Ini merupakan sensor custom hasil kolaborasi Xiaomi dengan OmniVision.

• Lensanya menggunakan LEICA Vario-Summilux ASPH
• Dilengkapi dengan OIS
• Video Recording maksimum sampai 4k 60 FPS, bisa juga merekam sampai 8K di 30 FPS.

Jadi bisa kita bilang hardware kamera utamanya ini mirip sekali dengan yang ada di Xiaomi 14. Bentuk kolaborasinya tidak hanya software bahkan sampai ke hardwarenya juga. Untuk software kamera terkait Leica bisa kita akses lewat  aplikasi kamera bawaannya.

Lalu kamera berikutnya ada Kamera Ultra Wide 12MP

• Fixed Focus, f/2.2, FOV 120°
• Focal length equivalent 15mm.
• Video recording up to 4K 30 FPS dan 1080p 60 FPS juga bisa.

Gini dong ya, paling tidak Ultra Widenya bukan yang cuma 8MP, atau yang cuma bisa 1080p 30 FPS doang.

Satu lagi ada Kamera Telephoto 50MP

• Optical Zoom 2.6x, focal length equivalent 60mm
• Auto Focus, f/2.2
• Video Recording up to 4k 60FPS.
• Sayangnya kamera telephoto nya ini tidak dilengkapi dengan OIS.

Nah bedanya sama Xiaomi 14T yang biasa di mana? Ada di Kamera Utama dan Telephoto nya. Xiaomi 14T biasa menggunakan sensor SONY IMX906.

Untuk Telephotonya, Xiaomi gak menyebutkan spesifik sensor kamera apa yang digunakan, tapi beda nya di Xiaomi 14T, telephoto nya f/1.9 dan focal length nya equivalent 50mm. Jadi jarak zoomnya tidak sejauh di 14T Pro.

Video Recording juga beda, kalau kamera utama 14T mentok sampai 4k 60 FPS yang sebetulnya udah lebih dari cukup juga ya.