ARM Mau Cabut Lisensi Desain Chip Qualcomm, Beri Batas Waktu 60 Hari
Ditengah hebohnya gelaran Snapdragon Summit yang digelar Qualcomm pekan ini, kabar mengejutkan datang dari mitra lama mereka yaitu ARM. ARM dikabarkan telah memberikan pemberitahuan 60 hari kepada Qualcomm terkait pencabutan lisensi desain chip mereka.

Ini terjadi gara-gara masalah sengketa lisensi yang terjadi antara ARM dan Qualcomm. Pencabutan lisensi ini bakal bisa berdampak besar pada rencana Qualcomm dalam mengembangkan chipset untuk smartphone, laptop, dan industri otomotif.
Sengketa Lisensi ARM dan Qualcomm
Sengketa ini bermula pada tahun 2022, ketika ARM menggugat Qualcomm atas dugaan pelanggaran kontrak dan merek dagang terkait pengembangan Core Phoenix – cikal bakal dari Core CPU Oryon, tanpa izin dari ARM. Core Phoenix sendiri dikembangkan dengan “akar”nya yang masih berasal dari arsitektur ARM.
Baca Juga: Snapdragon 8 Elite Bakal Dukung Update OS Sampai 8 Tahun • Jagat Gadget
Qualcomm yang saat ini bisa dibilang adalah salah satu pelanggan terbesar ARM, diperkirakan akan mengalami kerugian besar jika lisensi tersebut benar-benar dicabut. Meskipun Qualcomm kini sudah menggunakan teknologi Oryon yang tidak lagi bergantung pada Core ARM, tapi mereka masih tetap memerlukan instruksi set ARM untuk menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak.
Sampai saat ini, Qualcomm belum memberikan tanggapan resmi mengenai pencabutan lisensi tersebut. Masalah ini diperkirakan akan dibawa ke pengadilan federal di Delaware pada Desember mendatang, namun ada spekulasi bahwa kedua perusahaan bisa mencapai penyelesaian di luar pengadilan sebelum waktu yang ditentukan tersebut.