Review Samsung Galaxy Watch Ultra: Smart Watch WearOS Terbaik, Terkeren 2024
Desain dan Spesifikasi

Desain Samsung Galaxy Watch Ultra ini beda banget dibandingkan Samsung Galaxy Watch sebelumnya. Bodinya membingkai agak kotak, mengelilingi layar yang bundar.
Bodi luar yang lebih tebal ini adalah filosofi desain yang mirip dengan jam tangguh lainnya. Ini yang disebut sebagai Cushion design baru pada Galaxy Watch Ultra. Bodi tebal ini melindungi layar dari kerusakan akibat benturan keras dari sisi-sisinya.

Oh ya, bodi dari Samsung Galaxy Watch Ultra ini menggunakan Titanium. Jadi mirip dengan Watch5 Pro yang jadi pendahulunya. Titanium Grade 4 untuk bagian depan dan punggung frame metalnya. Sementara bagian lainnya menggunakan perpaduan plastik dan Titanium Grade 2.

Nah untuk kacanya ini menggunakan Sapphire Crystal Glass seperti Watch5 Pro.
Layarnya tipe Super AMOLED terkini dengan kecerahan maksimal dijanjikan mencapai 3000 nits.

- Ukuran layar ini 1.5”
- Resolusinya 480 x 480 pixel.
- Tentunya, ini adalah layar sentuh ya.


- Dimensi jam ini adalah 47.4 X 47.1 X 12.1 mm
- Pada dasarnya ini adalah jam 47mm
- Bobotnya 60.5 gram.
Ya ini bukan jam yang mungil ya. Di tangan saya aja kelihatannya normal, karena pergelangan tangan saya yang besar.
Bezel-nya di sini terlihat sporty ya. Sayangnya ini bukan rotating bezel seperti di Watch6 Classic. Sepertinya rotating bezel akan diberikan ke seri Classic saja nih. Untuk seri yang lebih rugged ini, Samsung meminimalkan penggunaan komponen bergerak. Setidaknya, bezel ini agak menonjol ke depan, jadi berfungsi juga nih untuk proteksi layar.

Oh ya, soal ketangguhannya, Watch Ultra punya daya tahan air di IP68 dan 10 ATM. Yang artinya, secara teoritis, jam ini bisa bertahan hingga kedalaman 100 meter di dalam air selama 10 menit, berdasarkan standar ISO 22810. Dan umumnya 10 ATM juga mengindikasikan bahwa jam ini bisa digunakan di air asin. Menurut pihak Samsung, jam ini masih OK untuk diajak berenang di perairan dangkal. Snorkeling dan berenang atau Triathlon yang ada part open water, harusnya ga masalah.

Untuk daya tahan bantingnya, dia sudah punya sertifikasi US Military Standard 810H. Jam ini pun bisa beroperasi dari suhu -20C hingga +55C. Bahkan bisa beroperasi hingga ketinggian 9.000 meter di atas permukaan laut. Ini rentang yang cukup ekstrim untuk sebuah smartwatch ya.
Semua tombol berada di sisi kanan. Tombol atas dan bawah, memiliki fungsi yang mirip dengan tombol di Watch7 dan pendahulunya. Yang atas adalah tombol HOME dan yang bawah adalah tombol BACK, atau mundur.

Sekarang ada tambahan Quick Button di tengah. Ini menyerupai sports watch pada umumnya, di mana ada tombol besar untuk langsung mengakses pilihan exercise atau latihan olahraga.
Oh ya, kalau tombol Quick Button ini ditekan dan ditahan selama sekitar 5 detik, jam akan menghasilkan suara sirine yang keras sekali. seperti ini.
Ini ada di kisaran 86 dB, nyaring sekali. Teoritis ini bisa terdengar dari jarak hingga 180 meter. Fungsinya adalah untuk menarik perhatian orang lain, saat kita mungkin dalam kondisi tersesat atau tertimpa musibah yang membuat kita sulit berteriak memanggil. Sekalian deh, kalau tombol atas dan bawah ditekan bersamaan dengan cepat, bisa untuk screenshot. Hasil tangkapan bisa dilihat dalam gallery.

Kalau tombol atas dan bawah di tahan lebih lama, akan masuk ke dalam opsi untuk mematikan smartwatch, membunyikan sirine, melakukan panggilan darurat, dan ada pengaturan sensitivitas layar. Yang terakhir ini berguna kalau tiba-tiba kita harus pakai sarung tangan ya.
Sementara itu, kalau tombol atas dan bawah ditahan sekitar 10 detikan lebih, ini akan membuat smart watch melakukan reboot dengan cepat. Cocok kalau rasanya kita udah kebanyakan pakai aplikasi dan mungkin ada yang nyangkut atau berfungsi dengan kurang baik. Seperti smartphone kan ya?

Lanjut ke sisi strap atau band-nya. Samsung Galaxy Watch Ultra menggunakan tipe pengunci baru nih. Bukan yang klasik seperti di Watch7. Pengunci ini dinamakan dynamic Lug System. Untuk membuka, tekan tombol di bawah jam dan tarik band-nya. Untuk memasang, cukup posisikan dan tekan band sampai mengunci saja. Cepat dan mudah.

Nah untuk strap ini, yang official dari Samsung ada 3 tipe. Marine, yang merupakan bawaan paket penjualan. Dan kemudian ada Tipe Trail yang lebih light dan tipe Peakform yang tampilannya beda ya.
Oh ya untuk opsi warna dasar itu ada 3 ya.
- Ada yang titanium grey, ini datang dengan band berwarna orange.
- Ada yang titanium silver. Datang dengan band berwarna hitam.
- Dan ada yang titanium white. Datang dengan band berwarna putih.
OK mari sekarang kita liat ke spesifikasi perangkat internal dari smartwatch ini.

CPU: Exynos W1000 Penta Core yang performanya dijanjikan sampai 3x lipat di atas pendahulunya. Tapi konsumsi dayanya bisa lebih rendah 30%. Ini sepertinya berkat penggunaan pabrikasi 3nm ya.
RAM-nya 2GB dan storage 32GB.
Sensor-sensornya lengkap sekali: Accelerometer, Barometer, Bioelectrical Impedance Analysis Sensor, Electrical Heart Sensor, Gyro Sensor, Geomagnetic Sensor, Infrared Temperature Sensor, Light Sensor, Optical Heart Rate Sensor.

Untuk BioActive Sensor-nya ini sudah dibuat lebih presisi dan memiliki kemampuan memantau metrik kesehatan yang baru. Jumlah LED-nya meningkat 3.2X lipat dibandingkan Watch6.
OS menggunakan WearOS 5 Powered by Samsung.
- UI-nya One UI 6 Watch
- Kompatibilitas ke smartphone-nya membutuhkan Android 11 atau yang lebih tinggi.
Konektivitas

untuk versi yang resmi di Indonesia ini menggunakan tipe yang WiFi dan Bluetooth. Berbeda dengan versi yang di-launching di awal kehadirannya yang memiliki konektivitas 4G/LTE juga. Untuk WiFi-nya ini bisa sampai 5GHz. Ya, smartwatch ini bisa pakai WiFi yaaa.. bukan hanya Bluetooth.
Untuk access point yang bisa dipakai akan disamakan dengan smartphone kita. Jadi, teoritis, kalau mau olahraga sambil bawa modem Wifi atau MiFi, atau mau bawa hape murah asal untuk tethering aja.
- Bluetooth versi 5.3
- NFC pun tersedia di sini. Sayangnya, untuk saat ini pembayaran via NFC masih belum umum dipakai di Indonesia ya. Masih pakai kartu saja. Semoga ke depannya ada Samsung atau Google Wallet bisa semakin umum penggunaannya di Indonesia.
- Dan untuk GNSS dia bisa memanfaatkan satelit GPS, Glonass, Beidou dan Galileo
Watch Ultra ini menggunakan dual frequency GPS system untuk akurasi yang lebih tinggi. Ini pertama kalinya sebuah Galaxy Watch pakai Dual frequency GPS.

Baterai smartwatch ini cukup besar, 590 mAh. Terbesar di keluarga smartwatch Samsung. Kalau pakai power saving mode, baterai dijanjikan bisa bertahan 100 jam atau lebih dari 3 hari. Sementara untuk latihan dengan jangka waktu panjang, kita juga bisa bisa mengaktifkan exercise power saving untuk memperoleh pencatatan nonstop selama 48 jam atau 2 hari. Kalau mau pakai smartwatch ini sebagai jam saja, ada mode Watch only yang membuatnya bisa bertahan sekitar 13.5 hari.
OK, sekarang mari kita mulai bahas fitur-fitur unik dan pengalaman pakai Samsung Galaxy Watch Ultra ini.
Pada dasarnya, Samsung Galaxy Watch Ultra ini masih sama pola navigasinya dengan pendahulunya.
- swipe ke bawah untuk quick setting
- swipe ke atas untuk fitur dan aplikasi, termasuk playstore ada di sini nih.
- swipe ke kanan untuk semua notifikasi
- swipe ke kiri untuk halaman atau tile fitur yang bisa kita custom. Yang di sini sudah disesuaikan kebutuhan saya.
GESTURE
Sama seperti pada Watch7 ini Samsung Galaxy Watch Ultra juga punya 3 Gesture yang kami rasa sangat berguna dalam penggunaan sehari-hari.

Knock Knock
Bisa untuk memanggil beragam aplikasi dengan cepat. Caranya seperti membentuk gerakan mengetuk pintu tapi ke arah bawah.
Default-nya untuk mengawali latihan, tapi kita bisa ganti dengan aplikasi atau fungsi lain.
Double Pinch
Ini bisa untuk jawab panggilan, menutup alarm, mengambil foto dan beberapa fungsi lainnya. Fungsi untuk mengambil foto adalah yang terasa sangat berguna. Ini kalau dikombinasi dengan knock knock yang diprogram untuk membuka camera controller, pas banget.
Pakai gesture knock knock untuk hidupkan camera controller dan mengaktifkan kamera smartphone. Arahkan ke mana kamera mau mengambil gambar. Lalu trigger dengan gesture double pinch. Ini akan sangat nyaman kalau lagi di perjalanan di mana kita sering selfie dan wefie.
Shake to dismiss
Pada dasarnya ini untuk menutup atau menolak panggilan. Caranya ya dikibas-kibas saja tangan kita. Mudah kan.
Simak pembahasan lengkapnya berikut ini: