Hands-On Huawei Mate 30 Pro
Setelah resmi diperkenalkan pada 17 September 2019 kemarin secara global, akhirnya, Huawei Mate 30 Pro hadir di Indonesia mulai 14 November 2019 kemarin. Flagship yang hadir di penghujung akhir tahun 2019 ini diklaim akan mengubah tren dan standar dari smartphone seri flagship di masa yang akan datang dengan performa dan fitur yang dimilikinya.
Mate 30 Pro hadir dengan mengusung layar OLED berukuran 6,53 inci dengan resolsui FHD+ (2400×1176). Untuk dapur pacunya, perangkat ini didukung dengan SoC terbaru Huawei yaitu Kirin 990. SoC ini memiliki delapan inti CPU (2x Cortex A76 2,86GHz + 2x Cortex A76 2.09 GHz + 4x Cortex A55 1.86 GHz) dengan GPU Mali 676, yang telah difabrikasi dengan proses 7nm. Sedangkan untuk kapasitas memori, smartphone ini dibekali dengan RAM 8GB dan internal storage 256GB.
Smartphone ini juga kembali membawa peningkatan pada sisi kamera. Mate 30 Pro hadir dengan teknolgi SuperSensing Cine Camera, dengan formasi 40MP F/1.6 with OIS + 40MP Ultra Wide Cine Camera F/1.8 Aperture + 8MP Telephoto F/2.4 + 3D Deptch Sensing Camera. Kamera 40MP yang dimiliki Mate 30 Pro memiliki kemampuan low light hingga ISO 409600, perekaman video hingga 4K/60FPS, serta fitur Slow Motion 7680 FPS. Sedangkan untuk Zoom, kamera telephoto mampu menangkap foto dengan Zoom hingga 5X Hybrid Zoom dan 30X digital Zoom.
Huawei Mate 30 Pro dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp. 12.499.000, dimana harga ini yang paling murah dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
Sebelum kami mendalami produk ini lebih lanjut, ada baiknya kami bahas dulu keunggulan yang ditawarkannya.