Review ASUS Zenfone 8: Snapdragon 888 Termurah dan Paling Mungil
Suhu
Genshin Impact
Highest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, High Performance Mode
- Layar: 43-51°C
- Bodi Belakang: 40-51°
Highest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, High Performance Mode, Cooler model kipas
- Layar: 36-46°C
- Bodi Belakang: 33-41°C
Walaupun menggunakan kipas, tapi perlahan-lahan suhu permukaan akan naik juga terutama di layar, karena pendinginannya hanya ada di belakang, sementara prosesor juga membuang panasnya kesisi layar, jadi wajar kalau layar masih terasa panas.
Lowest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, High Performance Mode
- Layar: 41-46°C
- Bodi Belakang: 38-45°C
Highest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Dynamic Mode
- Layar: 43-51°C
- Bodi Belakang: 40-51°
Lowest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Dynamic Mode
- Layar: 41-46°C
- Bodi Belakang: 38-45°C
Selain menunjukkan titik terpanas, bisa diliat dari thermal kamera, kalau panasnya disebar cukup merata ke seluruh bodi. Ini dikarenakan bentuk bodinya yang kecil dan frame yang dipakai itu alumunium, yang berarti framenya ini penghantar panas yang baik.
Titik terpanasnya ada di samping kamera, tapi jika dilihat di bagian bawah bodi, suhunya juga terbilang cukup tinggi. Menanggapi soal suhu ini, dari kami ada beberapa sudut pandang:
- Minus: seluruh bagian bodi jadi panas
- Plus: Artinya panas processor tersebar dengan baik. Panas processor memang harus dibuang, dibuangnya kemana? Ya ke bodi, justru sebenarnya kalau pakai back cover atau frame plastik, panasnya jadi kurang menyebar, dan itu malah kurang baik untuk si processor, internalnya kepanasan.
Tampaknya standar limit Suhu yang diberikan oleh ASUS begitu tinggi. ASUS sepertinya menilai suhu 50°C, masih normal. Walaupun begitu, limit suhu disini terlihat disetel lebih rendah ketimbang ROG Phone 5, karena di ROG Phone 5 suhu permukaannya bisa sampai 57°C. Menurut kami sendiri, suhu 50°C sudah tidak nyaman dipegang. Jadi sangat direkomendasikan menggunakan kipas pendingin tambahan.
Baterai
Seperti biasa pada review ASUS Zenfone 8 ini, kami menggunakan pengujian baterai dengan memutar video playback dan juga gaming. Hasilnya sebagai berikut.
Video Playback 1080p
- Video Playback 1080p – Mode Auto: 16 Jam 30 Menit (00:35 – 16:36)
- Video Playback 1080p – Mode 120 Hz: 15 Jam (22:23 – 13:24)

Angka ini terlihat tidak begitu memuaskan. Saat dicek, memang layarnya ini belum pakai panel LTPO seperti flagship-flagship kelas atas lain yang refresh ratenya bisa adaptive sampai dibawah 30 Hz. Saat disetel di auto, dia akan switch ke 60 Hz untuk video playback, sedangkan kalau disetel di 120 Hz dia akan menetap di 120 Hz kapanpun.
Walaupun begitu ternyata ini hasil yang terhitung lumayan oke melihat kapasitas baterainya yang hanya 4000mAh. Kami pernah menguji smartphone lain dengan baterai 4600mAh dan Snapdragon 888, hasilnya tidak sampai 15 jam.
Gaming – Genshin Impact (30 Menit)

- Highest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Mode High Performance
- Konsumsi Baterai: 18% (77%-59%)
- Highest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Mode High Performance + Cooler Kipas
- Konsumsi Baterai: 23% (75%-52%)
- Lowest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Mode High Performance
- Konsumsi Baterai: 15% (52%-37%)
- Highest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Mode Dynamic
- Konsumsi Baterai: 73% – 55% = 18%
- Lowest 60 FPS, Wifi, Brightness 50%, Mode Dynamic
- Konsumsi Baterai: 52%-35% = 17%
Oh iya, buat yang mungkin sudah melihat ROG Phone 5, disana ada fitur bypass charging, yang sangat berguna buat gaming sambil nge-charge tanpa ngerusak baterai. Sayangnya fitur itu tidak tersedia disini.
Charging

- Charger Bawaan 30W, baterai 4000 mAh
- 0-50%: 22 Menit (22:46 – 23:08)
- 0-Full: 1 Jam 19 Menit (22:46 – 00:05)
Hasil yang tergolong standar, bukan yang paling kencang ataupun paling lambat. Nampaknya, ini demi menjaga suhu juga, karena saat charging sekitar 30 menit pertama bodi si Zenfone 8 ini memang agak panas.
Kamera

Untuk hasil pengujian kamera bisa dilihat di video review ASUS Zenfone 8 di Youtube Jagat Review.
Baca Juga: Review Infinix Zero X Pro: Smartphone Aneh dan Gokil! • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Pengujian Extra
- Netflix: L1 + HDR 10
- Touch Delay: Lancar, tak ada delay mengganggu
- Haptic Feedback: vibration motor yang dipakai sudah kelas flagship, jadi sangat nyaman digunakan mengetik.
- Paket Penjualan, Desain & Spesifikasi
- Uji Performa
- Suhu, Baterai, Kamera, Pengujian Extra
- Harga & Kesimpulan