Baterai Smartphone Makin Besar dan Awet, Masih Perlukah Powerbank?
Perangkat powerbank bisa dibilang baru populer saat era smartphone dimulai. Ya, tidak seperti perangkat ponsel genggam sebelum-sebelumnya, smartphone umumnya memiliki daya tahan baterai yang lebih singkat, karena menjalankan banyak fungsi pintar didalamnya yang tentunya lebih menguras daya pada baterai ketimbang ponsel lawas atau feature phone.
Nah, kehadiran powerbank fungsinya yaitu supaya pengguna bisa mengisi daya perangkat ponsel secara portable, tanpa harus selalu terhubung ke stop kontak listrik. Seiring perkembangannya, powerbank juga bisa digunakan mengisi berbagai perangkat gadget lain seperti kamera, smartwatch, earphone, dan beragam perangkat gadget lainnya.
Tapi, kembali fungsinya sebagai alat pengisian daya portable untuk mengisi daya smartphone, menariknya saat ini smartphone sendiri sudah berkembang lebih jauh dengan kapasitas baterai yang lebih besar, serta efisiensi daya yang semakin tinggi.
Jadi mungkin akan timbul pertanyaan di benak kita, apakah powerbank saat ini masih relevan untuk digunakan sebagai perangkat charger portable smartphone?
Rata-rata Kapasitas dan Masa Pakai Baterai Smartphone Saat Ini
Daya tahan baterai pada perangkat smartphone sekarang ini sudah menjadi salah satu aspek yang patut diperhitungan oleh pengguna saat akan membeli smartphone. Di samping tentunya ada pertimbangan lain seperti performa, fitur, kamera, dan banyak lagi.
Adapun rata-rata baterai smartphone saat ini, cukup bervariasi mulai dari 3000-6000mAh. Beberapa brand mungkin ada yang menawarkan kapasitas yang lebih rendah atau lebih tinggi, dengan alasan tertentu.
Seperti smartphone dengan desain tipis dan mungil, punya baterai kurang dari 3000mAh. Sementara ada juga smartphone yang punya baterai lebih dari 6000mAh, ditujukan untuk pengguna yang banyak melakukan aktivitas outdoor dan sering jauh dari pengisian daya.
Nah, dari beragam kapasitas baterai yang ditawarkan oleh masing-masing produsen smartphone, daya tahannya juga sangat bervariasi.
Ada yang bisa bertahan selama seharian, ada yang lebih dari sehari, atau mungkin ada juga yang kurang dari satu hari. Tentunya ini juga bakal dipengaruhi oleh aktivitas pengguna yang sangat beragam.
Di lab Jagat Review sendiri, untuk pengujian baterai review smartphone yang kami lakukan, rata-rata smartpone yang bisa dibilang memiliki kemampuan baterai standar yaitu dapat melakukan aktivitas:
– Video Playback: 16-20 jam
– Gaming Berat (Genshin Impact) 30 menit: 10-20%
(Rata-rata hasil pengujian tentunya juga bevariasi bergantung dari masing-masing smartphone. Untuk hasil pengujian di lab Jagat Review sendiri, rata-rata adalah penggunaan baterai yang diambil dari sample smartphone Android.)
Sementara untuk pemakaian harian, dengan penggunaan berat seperti merekam video, bermain game, editing video, rata-rata baterai smartphone Android dapat bertahan sekitar 12 jam atau kurang. Lalu untuk penggunaan yang ringan-ringan, seperti chating, browsing maupun streaming, smartphone bisa bertahan lebih dari 12 jam.
Baca Juga: Apa Kabar VR di Smartphone? • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Pada perangkat iPhone, untuk seri iPhone 11 hingga yang terbaru, untuk pemakaian aktif harian juga bisa bertahan sekitar 12 jam – 15 jam. Tidak jauh berbeda dengan rata-rata harian pada perangkat smartphone Android.
Bahkan, pada perangkat iPhone bisa dibilang ini memiliki efisiensi daya yang lebih baik, karena umumnya perangkat iPhone memiliki kapasitas baterai yang lebih kecil yaitu 3000-4000an mAh. Ini salah satunya berkat optimalisasi sistem operasi iOS yang khusus dibuat untuk perangkat iPhone.
Kita juga bisa pakai fitur-fitur yang disediakan oleh produsen smartphone seperti mode hemat daya untuk memperpanjang masa pakai baterai smartphone.
Hal-hal yang Mempengaruhi Masa Pakai Smartphone, Selain Kapasitas Baterai
Meskipun kapasitas baterai memberikan pengaruh pada masa pakai smartphone, tapi hal tersebut bukanlah segalanya. Artinya tidak selamanya smartphone dengan kapasitas baterai yang besar, sudah pasti punya masa pakai yang lebih lama, begitupun sebaliknya.
Salah satu yang sangat mempengaruhi efisiensi yaitu SoC (System-on-chip) atau banyak yang menyebutnya Chipset maupun prosesor. Teknologi SoC yang terus berkembang, memberikan efisiensi yang lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya.
Produsen SoC juga terkadang mendesain SoC dengan peruntukan yang berbeda. SoC kelas entry-level hingga menengah, biasanya lebih mengutamakan efisiensi daya dengan lebih banyak menyematkan Core prosesor efisien. Sementara SoC kelas flagship biasanya mengedepankan performa, dengan lebih banyak menggunakan core performance pada satu kesatuan SoC.
Beberapa produsen SoC juga belakangan ini menambahkan chip khusus untuk mengatur manajemen daya pada smartphone. Tidak lagi bergantung pada CPU, untuk background processing yang tidak membutuhkan daya dan performa yang begitu besar, ini akan dialihkan pada DSP atau chip custom lain, sehingga lebih menghemat daya pada smartphone. Misalnya untuk kebutuhan Always on Display, vsensor fingerprint yang terus aktif, dan beberapa sensor-sensor lainnya pada smartphone.
Selain SoC, ada juga faktor-faktor lain yang secara eksternal mempengaruhi masa pakai baterai pada smartphone. Ini biasanya tergantung pada preferensi pengguna, seperti tingkat kecerahan layar, konektivitas jaringan, aplikasi di latar belakang, sistem operasi, dan usia smartphone itu sendiri.
Lalu, Masihkah Smartphone Butuh Powerbank?
Pada akhirnya, Powerbank untuk saat ini memang masih dibutuhkan, akan tetapi penggunaanya mungkin tidak sama lagi seperti dulu yang memang dibutuhkan untuk membantu smartphone agar bisa bertahan seharian.
Meskipun smartphone saat ini memiliki kapasitas baterai yang lebih besar dan efisiensi daya yang lebih baik, powerbank mungkin masih berguna dalam situasi tertentu.
Baca Juga: Storage Internal dan ROM pada Smartphone, Apa Bedanya? • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Untuk aktivitas sehari-hari misalnya seperti berangkat kerja/sekolah/kuliah, mungkin powerbank tidak lagi terlalu dibutuhkan oleh pengguna.
Kita bisa mengisi daya smartphone saat malam hari, sebelum beraktivitas di pagi hari hingga malam hari, dengan daya tahan baterai smartphone saat ini yang memang sudah jauh lebih baik. Lagi pula, powerbank juga punya bobot yang cukup besar sehingga akan lebih praktis kalau kita beraktivitas tanpa membawa beban lebih.
Sementara untuk situasi lainnya seperti sedang berpergian dan akan sulit untuk mengisi daya smartphone dalam waktu yang cukup lama, powerbank akan bisa membantu untuk mengisi daya.
Misalnya seperti dalam perjalanan menggunakan transportasi, berpetualang ke alam luar, atau sedang merekam video menggunakan smartphone dengan durasi cukup panjang, powerbank tentu bisa mengatasi hal tersebut.
Atau untuk pengguna dengan smartphone layar yang lebih lebar, apalagi dengan tren smartphone layar lipat terbaru seperti Galaxy Z Fold Series, powerbank juga akan membantu masa pakai smartphone yang memang belum menyamai smartphone model konvensional. Meskipun ada kemungkinan juga di kemudian hari akan punya efisiensi daya yang lebih baik lagi.
Skenario lain yang mungkin tidak begitu umum, yaitu jika kalian senang rebahan dan cukup malas untuk bangun dan mengisi daya smartphone menggunakan adaptor charger, karena power socket yang jauh dari kasur, lagi-lagi kalian bisa mengandalkan powerbank untuk hal ini.
Hmm, atau yang terakhir ini malah sudah jadi skenario yang umum ya?