Review Smartphone Huawei P20 Pro
Akhir Maret 2018 lalu, Huawei memperkenalkan smartphone flagship mereka, P20 dan P20 Pro, serta mengkonfirmasi bahwa salah satunya akan hadir di Indonesia, yaitu P20 Pro. Huawei menepati janji mereka itu dan hari ini mereka resmi mengumumkan hadirnya smartphone tersebut! Hal ini membuat Indonesia kedatangan satu lagi smartphone flagship yang terbilang menarik di tahun 2018 ini!
Sejak beberapa waktu lalu, tim Jagat Gadget sudah memegang sample smartphone flagship dari Huawei tersebut. Tentu saja, kami tidak membiarkannya begitu saja. Kami sudah melakukan pengujian untuk melihat seperti apa kemampuan yang ditawarkan Huawei di smartphone flagship terbaru mereka ini. Penasaran? Kami akan mengulas kemampuan yang ditawarkan smartphone tersebut, bukan hanya dari performa, tetapi juga hal lain, termasuk kamera, salah satu hal yang disebut menjadi keunggulan dari Huawei P20 Pro ini, dalam artikel review ini!
Desain
P20 Pro hadir sebagai smartphone dengan desain “modern”, sesuai dengan yang banyak digunakan oleh smartphone kelas menengah ke atas yang ada saat ini, yaitu dengan layar rasio di atas 18:9 dan notch di bagian atas layar. Huawei menawarkan layar 6.1″ untuk smartphone flagship ini, dengan rasio 18.7:9. Bila dibandingkan dengan dimensi bodi dari smartphone ini, yakni 155 mm x 73.9 mm x 7.8 mm, layar di P20 Pro ini memiliki screen-to-body ratio sekitar 82%, termasuk cukup baik untuk smartphone saat ini.
Penggunaan desain “modern” membuat P20 Pro ini terlihat berbeda dari smartphone flagship Huawei sebelumnya, seperti P10 dan Mate 10 Pro. Memang, di Mate 10 Pro, Huawei sudah menawarkan layar rasio 18:9, tetapi mereka masih belum menggunakan notch. Sementara bila dibandingkan dengan P10, smartphone baru ini terlihat jauh berbeda karena P10 masih menggunakan desain smartphone “klasik”.
Di bezel bawah layar P20 Pro, Huawei masih menyertakan fingerprint scanner, dengan bentuk rounded rectangle. Penggunaan fingerprint scanner di bagian ini bisa dikatakan suatu hal yang cukup jarang dijumpai di smartphone dengan layar rasio 18:9 ke atas. Produsen smartphone dengan layar rasio 18:9 ke atas umumnya menempatkan fingerprint scanner di sisi belakang atau menggunakan sensor di balik layar. Penempatan fingerprint scanner di bezel bawah layar membuat pengguna bisa melakukan unlock smartphone dengan mudah saat smartphone ditempatkan di atas meja maupun saat dipegang.
Tidak ada tombol navigasi fisik di smartphone ini. Huawei menempatkan tombol navigasi virtual di bagian bawah layar, yang bisa disembunyikan bila sedang tidak dibutuhkan. Namun, satu hal yang menarik, Huawei juga menggunakan fingerprint scanner dari smartphone ini sebagai penunjang navigasi, dengan gesture, di mana pengguna bisa mendapatkan fungsi dari ketiga tombol navigasi dengan melakukan gesture tertentu di fingerprint scanner.
Untuk tombol power dan volume up/down, Huawei menggunakan tombol fisik yang semuanya diletakkan di sisi samping kanan P20 Pro. Tombol power di smartphone ini dilengkapi dengan garis berwarna merah yang membantu pengguna mengidentifikasi posisi tombol power dengan mudah. Sementara di sisi samping kiri, Huawei hanya menempatkan tray SIM Card di bagian ini. Terkait tray yang digunakan, Huawei benar-benar menawarkan tray hanya untuk dua Nano SIM Card, tanpa dukungan untuk penggunaan Micro SD. Ya, P20 Pro ini tidak bisa diperluas kapasitas storage-nya dengan menggunakan Micro SD!
Smartphone P20 Pro ini hadir dengan konektor USB Type C yang disebut oleh Huawei sudah mendukung standar USB 3.1. Konektor tersebut terletak di sisi bawah perangkat, diapit oleh lubang-lubang untuk speaker dan mic. Tidak ada konektor audio 3.5 mm di smartphone ini, tetapi Huawei menyebutkan bahwa mereka akan menyertakan konverter USB Type C to audio 3.5 mm di paket penjualan. Sementara di sisi atas, Huawei menempatkan mic dan modul infrared.
Notch di smartphone ini bisa dikatakan tidak terlalu lebar, cenderung terlihat kecil bila dibandingkan dengan notch di beberapa smartphone lain yang kami jumpai. Huawei menempatkan earpiece, kamera selfie, dan beberapa sensor di notch berukuran kecil tersebut. Terdapat fitur yang memungkinkan pengguna menyamarkan notch di smartphone ini, dengan mengatur agar layar di sekitar notch menampilkan bar hitam, yang bisa diisi dengan beberapa icon notifikasi.
Berallih ke sisi belakang, Huawei hanya menempatkan satu komponen di bagian ini, tetapi bisa dikatakan merupakan komponen yang sangat penting dari P20 Pro, kamera utamanya. Kamera utama di smartphone ini dibangun Huawei bersama dengan Leica, menawarkan konfigurasi triple camera, dengan ketiga kamera diletakkan di dekat sudut kiri atas bodi belakang perangkat. Konfigurasi triple camera di smartpone ini akan kami bahas lebih lanjut di bagian lain artikel ini.
Huawei membangun P20 Pro ini dengan frame alumunium di sekeliling bodi, dengan sisi depan dan belakang dilapisi kaca. Satu hal yang menarik, Huawei menawarkan warna metalik yang terbilang menarik untuk bodi belakang P20 Pro, seperti warna Twilight untuk unit review yang kami gunakan ini. Secara keseluruhan, dimensi dari P20 Pro ini membuatnya tetap nyaman dipegang walaupun memiliki ukuran layar terbilang besar, 6.1″, tetapi karena bahan yang digunakan, bodi smartphone ini terasa cukup licin. Selain itu, bodi bagian belakang dari smartphone ini pun juga mudah sekali kotor karena bercak sidik jari, suatu hal yang cukup umum dijumpai di smartphone dengan bodi dilapisi kaca atau metal dengan warna metalik. Sertifikasi IP67 untuk ketahanan terhadap air dan debu juga diusung oleh smartphone ini.
Paket Penjualan
Sayangnya, unit review yang kami terima dari Huawei untuk pengujian kali ini tidak datang bersama dengan paket penjualan lengkapnya. Huawei hanya mengirimkan unit review tersebut dengan charger, kabel data, serta silicon case saja. Silicon case disebut Huawei akan disertakan di paket penjualan smartphone ini, untuk membantu mempermudah pengguna memegang smartphone tersebut. Sementara charger yang ada di paket yang kami terima ini disebut juga menawarkan spesifikasi sama dengan yang akan disertakan di paket penjualan untuk Indonesia.
Berdasarkan informasi di situs resmi Huawei, paket penjualan dari P20 Pro seharusnya berisi:
- Headset USB-C
- Charger
- Kabel USB-C
- Adapter USB-C to 3.5 mm Headphone Jack
- Silicon Case
- SIM Tray Ejector
Sesuai dengan informasi yang diberikan Huawei di atas, perlengkapan yang diberikan oleh Huawei di paket penjualan P20 Pro ini tergolong biasa saja, tidak bisa dikatakan lengkap, tetapi masih sesuai dengan apa yang umum dibutuhkan dari sebuah smartphone di era saat ini. Sebuah headset dengan konektor USB Type C juga disertakan di paket penjualan, yang mana akan bisa langsung digunakan pemilik tanpa pusing dengan tidak adanya konektor audio 3.5 mm di smartphone. Sementara untuk yang ingin menggunakan headset dengan konektor audio 3.5 mm, Huawei juga menyertakan adapter USB Type C ke audio 3.5 mm di paket penjualan.